19 OKTOBER 2014
SISTEM BASIS DATA
A. SEJARAH
BASIS DATA
Tahun 1960
Dari
awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan focus utama
aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General
Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data
Terintegrasi (Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan
dibentuk lalu distandardisasi oleh Conference on Data System Language (CODASYL).
Kemudian, Bachman menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada
ilmu komputer ) di tahun 1973.
Pada
akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan system manajemen informasi (Information
Manajemen System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka
kerja yang disebut model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja sama
antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system SABRE.
System SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan computer.
Tahun 1970
Pada
tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu
representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun 1980,
model relasional menjadi paradigm DBMS paling dominan. Bahasa query SQL
dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari
IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American
National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization
(ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basisdata disebut
transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab menjalankan program
secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing
award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
Tahun 1980
Pada
akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basisdata
dikembangkan. Penelitian dibidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful,
model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang
kompleks semua bagian organisasi. Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8,
dan Informix UDS) memperluas sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data
baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks. System khusus
dikembangkan banyak vendor untuk membuat Data warehouse dan
mengonsolidasi data beberapa basis data.
Suatu fenomena menarik
adalah munculnya enterprice resource planning (ERP)
dan management resource planning (MRP), yang menambah lapisan
substansial dari fitur berorientasi aplikasi pada DBMS utama. Paket yang
digunakan secara luas meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket
tersebut mengidentifikasi kumpulan tugas umum (misalnya manajemen inventori,
perencanaan sumber daya manusia, dan analisis keuangan) yang dihadapi oleh
sejumlah besar organisasi dan menyediakan lapisan aplikasi umum untuk
melaksanakan tugas. Data disimpan dalam DBMS relasional. Kemudian, lapisan
aplikasi dapat disesuaikan pada perusahaan berbeda sehingga biaya keseluruhan
perusahaan menjadi lebih rendah disbanding biaya pembuatan lapisan aplikasi
dari awal. Lebih jauh, DBMS memasuki dunia internet. Saat generasi pertama, web
site menyimpan datanya secara ekskulisif dalam file system operasi. Pada saat
ini, DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakese melalui web
browser. Query dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan
menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah
tampilan pada browser. Semua vendor basisdata menambah fitur ini untuk DBMS
mereka.
Manajemen basisdata
mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online dan dapat diakses
melalui jaringan computer. Saat ini, bidang seperti ini diwujudkan dalam
basisdata multimedia video unteraktif,
perpustakaan digital, proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek system
obeservasi bumi milik NASA, dan lain sebagainya (Ramakrishnan and Gehrke,
2003).
B. PENGERTIAN
BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA
Basis Data adalah suatu
kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara
bersama-sama pada suatu media, tidak perlu kerangkapan data (controlled
redundancy) dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau
ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi
secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang
akan menggunakannya,data disimpan sedemikianrupa sehingga penambahan,
pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria yang penting, yaitu :
- Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
- Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
- Dapat berkembang dengan mudah, baik volumenya maupun strukturnya.
- Dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan sistem baru secara mudah.
- Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
- Kerangkapan data (data redundancy) minimal
Sistem basis data adalah sekumpulan basis data dengan para pemakai yang
menggunakan basis data secara bersama-sama, personel-personel yang merangcang
dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis
data, serta sistem komputer untuk mendukungnya.
Pengertian basis data atau database mnurut para ahli :
- Stephens dan Plew (2000), adalah mekanisme yang di gunakan untuk menyimpan informasiatau data.informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan.
- Silberschatz,dkk (2002),mendefinisikan basis data sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan.
- Ramakrishnan dan gehrke (2003), menyatakan basis data sebagai kumpulan mendeksprisikan aktivitas suatu organisasi atau lebih yang berhubungan.
- Mcleod,dkk.(2001) adaah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi
- Bambang hariyanto (2004),adalah kumpulan data (elementar) yang secara logik berkaitan dengan mereprentasikan fenomena / fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu.
- Chou, data base adalah kumpulan informasi yang bermanfaat yang di organisasikan ke dalam tata cara yang khusus .
- Menurut fabbri dan schwab ,database adalah sistem berkas terpadu yang di rancang terutama untuk meminimalkan pengulangan (redudancy) data.
Date,database dapat di anggap sebagai tempat sekumpulan berkas dan terkomputeresasi yang tujuan sistem data base menurut date pada dasarnya adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah melakukan pemeliharaan terhadap informasi dan membuat informasi tsb tersedia saat di butuhkan.a). SYARAT PENYUSUN DATABASEPenyusun database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu :1. Redundansi dan Inkonsistensi Data Redundansi data adalah duplikasi data dalam beberapa file data sehingga data yang sama di simpan di dalam lebih dari 1 lokasi. Redundansi data terjadi ketika kelompok yang berbeda dalam organisasi mendapatkan data yang sama secara independen dan menyimpannya secara independen juga. Redundansi data menghabiskan tempat penyimpanan data dan juga menimbulkan inkonsisten data, dalam arti atribut yang sama mungkin mempunyai nilai berbeda. Redundansi mengakibatkan data tidak konsisten. Penyimpanan dibeberapa tempat untuk data yang sama ini disebut sebagai redundansi dan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk akses lebih tinggi.2. Kesulitan pengaksesan data Pada suatu saat dibutuhkan untuk mencetak data mahasiswa yang berada padahal belum tersedia program yang telah ditulis untuk mengeluarkan data tersebut. Maka kesulitan akan timbul, dan penyelesaian ke arah itu adalah DBMS yang mampu mengambil datasecara langsung dengan bahasa yang familiar dan mudah digunakan (user frindly).3. Isolasi data untuk strandarisasi Jika data tersebar dalam beberapa file / table dalam bentuk format yang tidak sama, makaini akan menyulitkan dalam menulis programa plikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu basis data dibuat satu format, sehingga mudah dibuat program aplikasinya.4. Multiple User (Banyak Pemakai) Dalam rangka mempercepat semua daya guna sistem dan mendapat response waktuyang cepat, beberapa sistem mengijinkan banyak pemakai untuk meng “update“ data secara simultan. Salah satu alasan mengapa basis data dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang sama atau berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu.5. Masalah keamanan (security) Tidak semua pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data. Misalkan data mengenai gaji seorang karyawa hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, tidak diperkenankan bagian gudang membaca dan mengubahnya.6. Masalah integritas (kesatuan) Basis data berisi file / table yang saling terkait, masalah utama adalah bagaimana kaitan antar table itu terjadi. Meskipun kita mengetahui table A berkaitan dengan table B, namun secara teknis ada field / atribut kunci yang mengaitkan / merelasikan table tersebut.7. Masalah data independence (kebebasan data) Paket bahasa yang diciptakan oleh DBMS, perubahan pada struktur file / table, setiap kali kita hendak melihat data cukup dengan utility list, menambah data dengan Append (misal untuk DBMS Clipper atau Foxpro), merubah struktur table dengan Design Table, melakukan penelurusan data dengan query (misal untuk Access, Sql Server, MySql atau Oracle). Ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas terhadap basis data. Apapun perubahan dalam basis data semua perintah akan mengalami kestabilan tanpa mengalami perubahan.
b). TUJUAN BASIS DATA
Tujaun utama dalam
pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar dalam
menemukan kembali
data/ mengakses data dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Dengan tujuan
tersebut terdapat beberapa manfaat dalam penggunaan basis data.
Pemanfaatan Basis
Data dalam pengelolaan data antara lain :
·
Kecepatan dan kemudahan :
Pemanfaatan
basis data memungkinkan
untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.
·
Efisiensi Ruang Penyimpanan:
Penggunaan
ruang penyimpanan di dalam basis
data dilakukan untuk mengurangi jumlah redundansi
(pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau
dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file)
antar kelompok data yang saling berhubungan.
·
Keakuratan
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data
bersama dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data
dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan
ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan data.
·
Ketersediaan
Pertumbuhan
data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin
membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan
tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara
penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.
·
Kelengkapan (Completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang
dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap
waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan.
Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka
tidak hanya menambah record-record
data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.
·
Keamanan (Security)
Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.
·
Kebersamaan pemakai
Pemakai basis data sering kali
tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi
saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan
multiuser, akan
dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap
munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama
diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).
Keuntungan Sistem Basis Data
Keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh dari penerapan sistem basis data pada
suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1.
Mengurangi redudansi data
Data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan
sekali saja.
2.
Integritas Data
Dimana data terismpan secara akurat karena tidak adanya
redudansi data.
3.
Menghindari inkonsisten data
Sebagai akibat tidak adanya data yang redundansi data,
sehingga tidak terjadi inkonsisten data, karena data yang akan diupdate cukup
dilakukan sekaligus saja.
4.
Penggunaan data bersama
Data yang sama dapat diakses atau dimanfaatkan oleh
beberapa user pada saat yang bersamaan.
5.
Standarisasi data
Akibat tidak adanya redundansi, inkonsisten, dan
integritas data, maka akan terciptanya adanya standarisasi data.
6.
Jaminan Keamanan Data (Security Data)
Data yang tersimpan hanya dapat diakses oleh yang
mempunyai otoritas terhadap data tersebut.
Kerugian Sistem Basis Data / Masalah Pengolahan data
· Volume
data yang senantiasa bertambah
–
Kebutuhan data dalam memori meningkat
–
Kecepatan pelacakan data menurun
–
Organisasi dan
pemutakhiran data lebih rumit
–
Keamanan data lebih rawan
· Duplikasi
Data
- Pemborosan
memori
- Pemutakhiran
data lebih rumit
- Keterkaitan
antar data tidak jelas
·
Format & struktur
data yang tidak baku
- Integrasi data
lebih sulit
- Lebih
menghabiskan waktu dan biaya untuk konversi data
- Data tidak
kompatibel
- Pemutakhiran
dan validasi lebih rumit.
· Keamanan
data yang tak layak
–
resiko kerusakan dan kehilangan data
–
Resiko penyadapan, penyalinan dan manipulasi
data.
–
Kemungkinan serangan virus.
·
Teknologi manajemen data
yang tidak memadai
–
nilai pemanfaatan rendah
–
keamanan data menjadi rawan
–
kinerja sistem informasi menurun.
c) . Efesiensi ruang penyimpanan (space)
d) . Operasi dasar basis data
*Create database
*Drop database
*Create table*Drop table
*InsertRetrieve / Search
*Update
*Delete
*Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
*Merupakan perangkat lunak yang didisain untuk
melakukan penyimpanan dan pengaturan basis data
*DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian
data secara bersama, keakuratan data, dll
e). SI , DBMS dan SBD
C. KOMPONEN SISTEM BASIS DATA
a) Perangkat keras
b) Perangkat Lunak
c) Basis Data
d) Pemakai
e) Sistem Oprasi
D. ABSTRAKSI DATA
DBMS adalah
merupakan kumpulan dari beberapa data dan program yang saling berhubungan dan
memungkinkan user untuk mengakses dan memodifikasi data.
DBMS adalah
merupakan kumpulan dari beberapa data dan program yang saling berhubungan dan
memungkinkan user untuk mengakses dan memodifikasi data.
Terdapat beberapa
tingkatan abstraksi data dalam memandang suatu basis data:
1.
Level Eksternal
Level abstraksi paling rendah, menggambarkan bagaimana (how)
data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini tentu paling kompleks,
struktur data level terendah digambarkan pada level ini. Level ini digunakan
oleh programmer, yang digunakan untuk melakukan pemrograman dengan mengunakan
database dan DBMS tertentu sesuai dengan kebutuhan daripada end-user.
2. Level
Konseptual
Level abstraksi data level lebih tinggi yang
menggambarkan data apa (what) yang disimpan dalam basis data, dan
hubungan relasi yang terjadi antar data. Level ini menggambarkan keseluruhan
basis data. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level phisik
lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis dan keterangan secukupnya.
Level ini digunakan oleh database administrator, yang memutuskan informasi
apa yang akan dipelihara dalam satu database.
3.
Level Internal
Level abstraksi tertinggi yang mengambarkan hanya satu
bagian dari keseluruhan database. Bila pada level konseptual data merupakan
suatu kumpulan besar dan kompleks, pada level ini hanya sebagian saja yang
dilihat dan dipakai. Hal ini disebabkan beberapa pemakai database tidak
membutuhkan semua isi database. Level ini sangat dekat dengan pemakai (user),
dan setiap user kemungkinan hanya membutuhkan sebagian dari database. Ada
beberapa kelompok user dengan pandangan berbeda butuh data dalam database,
jadi pada level ini yang memakai adalah pemakai akhir atau end-user. Misalkan
pemakai akhir pada bagian keuangan hanya memakai data untuk file / table pembayaran,
mahasiswa dan karyawan, tetapi tidak membutuhkan file / table buku dan nilai.
Demi kemudahan interaksi antara pemakai dengan sistem, maka view level ini didefinisikan.
Jadi ada beberapa pandangan disusun untuk mengakses satu system database yang
sama.
a) DBA ( Data Base Administrator )
Yaitu orang /
sekelompok orang yang bertanggung jawab pada seluruh
pengontrolan database
b) Syarat DBA
- Berkeahlian teknik
- Berkeahlian tentang enterprise
c) Tanggung Jawab DBA
- Menetapkan isi database
- Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses
- Melayani kebutuhan pengguna
- Pengecekan kewenangan penggunaan database
- Menetapkan strategi backup dan recovery
- Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan perubahan kepentingan.
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya DBA mempunyai
beberapa program bantu diantaranya :
1.
CREATE ROUTINE
Untuk membuat data
base baru
2.
REORGANIZATION ROUTINE
Untuk menyusun
kembali database dari data-data yang sudah usang/tidak dipergunakan lagi
3.
JOURNALIZING ROUTINE
Untuk mencatat semua
operasi yang telah dikerjakan, siapa penggunanya.
4.
RECOVERY ROUTINE
Memperbaiki kerusakan
data base pada posisi sebelum kerusakan
5.
STATISTICAL ANALISYS ROUTINE
Untuk memonitor
hasil-hasil database.
E. Hirarki Data
F. MODEL BASIS DATA
Model basis data adalah model yang menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Abdul kadir (KTP Basis Data)Pada beberapa literatur yang lain model basis data ini disebut Struktur Data Logis.
Secara umum terdiri atas 3 macam:
a) Model hirarkis (Tree Structure)
Menjelaskan tentang hubungan logik antar data dalam basis data dalam bentuk hubungan bertingkat (hirarki), Elemen penyusunnya disebut node (simpul), yang berupa rinci data,agregat data, atau record.
.jpg)
b) Model Jaringan (Network Structure)
Hampir sama dengan model hirarki, dan digambarkan sedemikian rupa sehingga child pasti berada pada level yang lebih rendah dari parent. Sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu parent.Contoh:
Contoh produk DBMS yang menggunakan model jaringan adalah CA-IDMS/DB dari Computer Associate International Inc.
Menjelaskan hubungan logik antar data dalam basis data dengan memvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel – tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan atribu tertentu dan Lebih mudah dipahami dibanding model-model lainnya
G. RELATIONAL DATABASE MODAL
1.TerminologiModel ini menjelaskan tentang hubungan logik antar data
dalam basis data dengan cara memvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom
- Tak ada tupel yang kembar.
- Urutan tupel tidaklah penting (tupel – tupel dapat dipandang dalam sembarang urutan).
- Setiap atribut memiliki nama yang unik
- Semua atribut dalam relasi yang sama memiliki nilai tunggal dan jenis yang sama untuk semua tupel.
.jpg)
b) Kunci relasi
- Kunci Kandidat (Candidate Key) adalah kunci yang secara unik (tidak mungkin kembar) dapat dipakai untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel. Contoh: NIP, NIK, dll.
- Kunci Primer (Primary Key) adalah CK yang dipilih sebagai kunci utama untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel.
- Kunci Alternatif (Alternate Key) adalah CK yang tidak bertindak sebagai PK.
- Kunci Tamu (Foreign Key) adalah sembarang atribut yang menunjuk ke PK pada tabel lain.
- Nilai atribut yang dipilih sebagai PK dalam relasi tidakboleh null.
- Aturan ini menjamin bahwa semua record yang ada dalam basis data akan dapat diakses karena semua record dapat diidentifikasi berdasarkan kunci yang unik.
- Jika dua buah tabel di relasikan maka PK harus menjamin bahwa untuk setiap nilai PK tertentu dalam tabel A,harus ada pula record dengan nilai PK yang sama pada tabel B.
e) Komponen relasi
- Terdiri dari dua bagian yaitu struktur penamaan (naming structure) dan batasan integritas integrity constraint).
- Struktur penamaan menunjukkan nama tabel dan nama atribut yang ada lengkap dengan batasan nilai dan tipe datanya.
- Batasan integritas dipengaruhi oleh integritas referensial yang meliputi key constraint dan referensial constraint.
- Key constraint tidak mengijinkan adanya nilai null pada atribut yang digunakan sebagai PK.
- Referentil constraint memberikan aturan bahwa nilai-nilai dalam atribut kunci yang digunakaN untuk menghubungkan basis data satu ke basis data lain tidak diijinkan memiliki nilai null.b. Extention
- Menunjukkan isi dari tabel-tabel yang cenderung berubah sewaktu-waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar